Full width home advertisement

Kuliah

Buku Harian

Post Page Advertisement [Top]

After long time i can't write anything on my blogger, finally this day i'm writin' sometin' again



Yups, aku gak tahu sih harus menuliskan kalimat apa untuk pembukaan dalam tulisan ini, rasanya udah lama banget gak nulis dan bener-bener nulis yang menurut aku itu tulisan yang panjang. Hampir beberapa bulan atau mungkin tahun, rasanya telah meninggalkan salah satu rumah dimana aku merasa bebas berekspresi, bukan aku berhenti nulis sih, hanya saja media yang digunakan kadang gak nentu dan kebanyakan nulis di blog.farisasyarie.com karena lebih ke microbloging aja.


Mungkin akan ada pertanyaan yang terlintas dipikiran kalian, dari semua pertanyaan yang ada mungkin terbesit hal seperti:

Emang kemana aja sih?

Aku gak kemana-mana, aku masih tinggal di tempat aku pertama kali bertemu dunia hehe, tapi mungkin keadaan yang sudah berbeda, posisi ku sekarang bukan lagi konsonan dalam nilai yang pasti, aku masih berproses, benar-benar sendiri, dan berharap secepatnya selesai. 


Mengapa begitu! ya karena banyak hal yang telah terjadi, dari mendewasanya diri karena keadaan, orang-orang yang pergi dan datang tanpa tahu harus bagaimana mengatasinya, karena kadang mereka selalu seenaknya tanpa permisi, kata anak-anak filsuf sih people come and people go, arus yang kadang-kadang aku bisa terbawa suasananya, sebelum kembali ke jalan punyaku sendiri. Jadi banyak yang mendasari perubahan itu, dan benar sih karena emang udah masa atau saatnya aku pindah, karena menurut aku manusia itu kek klomang yang mau gak mau harus pindah semakin tumbuh dan tuanya umur, btw tau hewan itu kan?


Apakah ada yang berubah?

Jelas ada, banyak terjadi perubahan, aku yang sekarang berubah secara psikal dan juga hal lainnya, dan alasan paling rasional yang bisa diterima otak manusia ialah karena kita menua dengan pasti, iya gak? walau dalam prosesnya tersadar atau dipaksa dalam melakukannya. Jadi sederhananya aku mungkin agak berbeda dengan aku yang dulunya masih ketika awal lulus SMA atau bahkan Kuliah, sederhananya lagi tulisan yang aku bikin dulu dan sekarang pada tulisan ini, sangat berbeda kan? jika dulu mudah dicerna (mungkin), sekarang aku banyak menggunakan idiom (mungkin) hehe, penting gak penting sih, karena aku tau kebanyakan tulisan aku diblog ini sekarang ditulis hanya untuk dibaca oleh diriku sendiri.


Oke kita akan masuk ke tulisan inti yang arahnya pun aku gak tahu akan kemana karena udah lama gak nulis disini.


Tulisan ini sebenarnya terinspirasi dari lagunya Joji - fried noodles (mie goreng) waktu Joji yang kita kenal sekarang masih menggunakan nama panggung pink guy dalam channel filthy frank, intinya sih lagu ini nyeritain tentang bagaimana cara bikin mie (benar gak sih?), tapi bagian yang menginspirasi aku itu ialah bagian reff nya dan akhirnya dibikinlah lagu kembali yang khusus buat repeat bagian reff ini. Yups judulnya yang asal mula fried noodles menjadi fear & misery.

Bagian reff yang bikin aku ngerasa "iya benar juga ya" itu adalah ini:

I live in a constant state of fear and misery, do you miss me anymore? and I don't even notice, when it hurts anymore, anymore, anymore 

Mendewasanya diri, ternyata kita itu jadi rentan akan hal yang namanya ketakutan dan juga kepedihan. Kita itu jadi manusia yang seolah kuat (walau dikuat-kuatin kadang), terus akibatnya jadi kebablasan, dan parahnya sih orang-orang tahu tentang kita bahwa kita itu, need some help, but them ignored, right? . Ada yang benar-benar emang gak peduli atau ada juga dimana kasus kitanya yang gak mau di terlihat lemah (di notice) begitu.


Tapi begini sih, menurut aku yang sekarang terjadi di diriku ialah, persis seperti kata Joji, dalam bait reff pertama dan entah mengapa rasanya sulit untuk cerita ke orang lain, bahkan orang tua sekalipun. Serasa toxic masculinity itu jadi batasan yang bikin aku harus jadi manusia tegar diantara banyak masalah yang menimpa. Padahal aku sadar buat nangis dan keluh juga sekali-kali gak papa, karena serasionalnya manusia, lagi-lagi tetapkan kita itu makhluk irasional, yang perasa dan butuh lingkungan sosial buat jadi lebih baik.


Back to the title, fried noodles itu akhirnya aku tambahkan huruf n tepat diantara e dan d, jika ketiga huruf itu kita gabung secara tidak langsung menghasilkan kata end yang artinya kita tahu ialah akhir , kata ini mungkin bisa jadi kesimpulan buat aku sendiri. Setiap kali aku mengalami ketakutan dan kepedihan, jawaban dari semua itu, walau sebentar namun efeknya seperti imun tambahan adalah teman, yups namun ini juga yang jadi permasalahan klise anak yang beranjak dewasa awal seperti aku, yaitu 

we don't have many real friends or we don't have the strange to say what we need to say , iya gak?

Lagi-lagi selain karena toxic masculinity hal ini juga karena lingkungan, trauma, dan mungkin karena kita itu udah gak terlalu percaya sama dengan yang namanya cerita ke orang lain, seperti tidak ada yang benar-benar membuat kita bisa tertarik dan lepas, dan lagi mungkin karena untuk aku yang sekarang berada di fase quarter-life crisis, dimana rasanya tahapan pertama puncak krisis untuk benar-benar matang agar bisa menjawab sebuah pertanyaan sederhana who are u? Benar gak!!!


Intinya sih rumit, dan itu kata yang mewakili segalanya sekarang. 

Tapi apapun itu, proses ini akan terus berjalan, dalam diam, tanpa suara, dalam langkah hening, dan jika tiba saatnya, aku rasa aku bisa lebih bahagia dari apa yang kurasa sekarang. Sampai saatnya itu tiba, aku akan terus mengulang hal baik yang bisa dilakukan :)


In the end, lagi-lagi... Bagi aku teman itu kadang juga kek mie, ngblande dengan bumbu kalo udah ketemu, asalkan memang benar-benar teman. 


So i hope, we meet again friend with condition better than this day.

Karena ngomongin mie, aku jadi pengen makan mie hehe. 

See ya on next article, aku harap setelah ini tidak vakum lama kembali (semoga). :D

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]